Halaman

Minggu, 10 Juli 2011

Pasar Gembrong Gudangnya Mainan Cina

Ingin cari mainan anak murah tapi berkelas? Datang saja ke Pasar Gembrong. Di sana tersedia beragam mainan, mulai harga seribuan sampai ratusan ribu. Hampir semua barang di sana impor dari China.
Pasar Gembrong di kawasan Prumpung mudah ditemui, posisinya dipertigaan Jalan Achmad Yani dan Jalan Jenderal Basuki Rahmat. Sebenarnya lokasi itu tidak layak disebut pasar karena hanya berupa deretan kios-kios semi permanen di sisi jalan.
Awalnya lokasi itu merupakan pasar tradisional. Sekitar tahun 1960-an pasar itu dihuni pedagang sayuran, ikan dan dagangan lain layaknya pasar tradisional di Jakarta. Tahun 1998, tepatnya setelah kerusuhan Mei, beberapa warga sekitar dan pedagang sayur membangun kios semi permanent. Mereka menjual mainan anak dan alat tulis keperluan sekolah. Pionirnya adalah H. Bahruddin yang membuka kios di teras rumahnya.
Seiring  perjalanan waktu, banyak yang ikut berdagang hingga melayani partai besar alias grosiran. Jumlah kios terus bertambah hingga melebihi lahan, sehingga trotoar jalanpun habis dihuni pedagang.
Diantara jejeran kios hanya tersisa jalan kecil sehingga pembeli terpaksa bersenggolan jika melintas, karena itu ada juga yang menyebut Pasar Senggol. Selama hampir 13 tahun bertahan, kini tempat  itu menjadi ikon belanja mainan murah di Jakarta selain Tanah Abang dan Asemka.
Harganya yang miring ternyata membuat Pasar Gembrong kesohor sampai ke luar Jakarta, tidak sedikit pedagang mainan dari beberapa kota seperti Bogor, Bandung bahkan Cirebon singgah untuk melengkapi koleksi dagangan mereka.
Lebih dari 80 persen mainan di sini berasal dari China, sisanya produk lokal. Setelah perdagangan bebas ASEAN dan China (ACFTA) diberlakukan mainan anak dari China membanjir. Dampaknya, harga jualnya semakin murah.
Menurut Ramli (45), seorang pedagang, produk China semakin meningkat, bahkan hampir seluruh barang dagangannya berasal dari China.  “Karena belinya murah, saya jualnya lebih murah dari sebelumnya. Tapi ada juga mainan tertentu yang harganya tidak jauh beda di tempat lain,” papar Ramli.

Menurutnya harga mobil remote control menurun hingga 10 persen dari yang tadinya mencapai rata-rata Rp 100 ribu, sekarang turun sampai Rp 70 ribu. Jika beli grosiran, harganya bisa lebih murah lagi.
Konon para pedagang membeli secara grosir dari tangan ke dua, bahkan ke tiga, bukan langsung dari importir. Jika mereka mendapat dagangan langsung dari importir, tentunya harga jualnya bisa lebih murah lagi.
Kenyataan itulah yang membuat Pasar Gembrong hampir setiap hari dipadati pembeli dari semua lapisan masyakarat. Kalangan menengah bawah senang bisa membeli barang bagus dengan harga murah. Sementara mereka yang biasa ke mal, tentunya bisa berhemat jika membawa anak-anaknya ke sini.
Di pasar ini dijual mainan anak mulai dari mobil-mobilan, boneka barbie dan segala pernak-perniknya Murahnya harga membuat pasar ini selalu dipenuhi pembeli, terutama hari Sabtu, Minggu dan liburan.
Rina (38), hampir setiap bulan singgah di pasar ini. Ada saja mainan yang diminta putra bungsunya yang baru kelas dua SD. Menurut Rina, dia bisa mendapatkan mainan dengan harga nyaris separuhnya dibanding mainan serupa yang ada di mal. Sementara Rafiudin (41) yang buka toko mainan di rumahnya di Bekasi mengaku lebih suka belanja dagangan ke pasar ini, selain harga murah, lokasinya juga dekat.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar